Struktur Bahasa C pada CVAVR

     Penggunaan mikrokontroler yang diterapkan di berbagai alat rumah tangga, otomotif, sampai dengan kendali, membuat mikrokontroler mulai masuk didunia pendidikan. Banyak varian dan type dari mikrokontroler yang dipelajari dan digunakan di dunia pendidikan. Salah satu varian yang banyak dipelajari dan digunakan adalah produk dari ATMEL dengan type keluarga AVR. Banyak software yang dapat digunakan untuk memprogram mikrokontroler keluarga AVR, dengan bahasa pemrograman masing-masing.
     Salah satu bahasa pemrograman yang dikembangkan atau digunakan dunia pendidikan adalah bahasa C dengan struktur dan kemudahan yang dimilikinya. Perkembangan bahasa pemrograman yang dimulai dari bahasa tingkat rendah (bahasa assembly/bahasa mesin) sampai dengan bahasa tingkat tinggi (salah satunya bahasa C). Bagi mikrokontroler bahasa assembly merupakan bahasa yang mudah untuk diterjemahkan bagi prosesornya, sehingga dikatakan sebagai bahasa tingkat rendah. Sedangkan bahasa tinggkat tinggi merupakan bahasa yang sulit diterjemahkan oleh prosesor yang ada di didalam mikrokontroler. Pemilihan bahasa C sebagai bahasa pemrograman untuk mikrokontroler dikarenakan mudah dipahami dan diterjemahkan bagi user atau programmer.
     Bahasa C memiliki struktur pemrograman yang khusus, selain itu bahasa C memiliki sifat case sensitive. Artinya tersebut adalah bahwa penulisan kata/word program sangat sensitif dengan mendeteksi perbedaan kapital tidaknya huruf yang digunakan. Satu huruf yang berbeda pada satu kata yang diulang, menyebabkan software tidak akan bisa meng-compile seluruh program yang dibuat. Setiap bahasa pemrograman memiliki type data masing-masing. Type data merupakan jangkauan suatu data yang mampu/dapat dikerjakan/diolah oleh mikroprosesor dalam program yang dibuat. Penggunaan type data ini juga harus sesuai kebutuhan dan disesuaikan dengan fungsi setiap data. Pemilihan penggunaan type data dapat mempengaruhi besarnya memory file yang dibuat. Berikut daftar type data yang dapat digunakan dalam pemrograman bahasa C;

 
Penggunaan type data bersamaan dengan variable data yang akan digunakan. Penulisan type data sesuai struktur dapat dilihat sebagai berikut: bit data_1; „³ terdapat variable dengan nama data_1 dengan type data bit int data_2; „³ terdapat variable dengan nama data_2 dengan type data integer Selain tipe data, bahasa C memiliki struktur penulisan akan simbol-simbol operasi aritmatik. Setiap penggunaan simbol-simbol aritmatik memiliki fungsi masing-masing. Berikut table simbolsimbol aritmatik yang digunakan dalam bahasa C;

 
     Instruksi-instruksi bahasa pemrograman yang ada pada bahasa C tidak semuanya digunakan dalam pemrograman mikrokontroler. Struktur dan urutan penulisan program hampir sama untuk keduanya. Struktur bahasa C memiliki kepala program, dan tubuh program, sedangkan tubuh program bisa terdiri dari induk program dan anak program. Berikut struktur sederhana dari pemrograman bahasa C.
 
     Penggunaan struktur penulisan bahasa pemrograman bahasa C dapat terusun dari sebuah tubuh program yang dapat terdiri dari sebuah induk program dan satu atau lebih anak program. Anak program memiliki fungsi untuk mengerjakan satu blok program yang sering digunakan secara berulang-ulang. Anak program akan diakses oleh induk program sesuai dengan kebutuhan akan sub bagian program tersebut. Sedangkan kepala program berfungsi untuk menyertakan file acuan/library guna mengolah (Compile/Build) program yang telah dibuat. Penulisan struktur bahasa C didalam CVAVR dapat dilihat seperti dibawah ini:

 

     Deklarasi sebuah variable dapat digolongkan menjadi dua, yaitu local variable dan global variable. Local variable dipakai dan hanya dapat diakses pada sub program tempat mendeklarasikannya, sedangkan global variable dipakai dan dapat diakses seluruh bagian program. Inisialisasi PORT digunakan untuk memfungsikan PORT yang dituju sebagai masukan/keluaran serta nilai defaultnya. Sedangkan bagian sub rutin adalah blok program yang akan selalu dikerjakan terus-menerus oleh mikroprosesor selama mikrokontroler hidup. Beberapa Instruksi-instruksi dalam bahasa C yang sering digunakan dapat ditulis sebagai berikut:






Menampilkan nilai ADC pada Arduino Uno

Pada kesempatan kali ini saya mencoba menampilkan pembacaan nilai ADC pada LCD dengan menggunakan board arduino Uno. Untuk simulasinya saya menggunakan arduino, untuk yang belum memiliki library arduino untuk proteus silahkan download aja di google.

gambar skema rangkaian

source code :

#include <LiquidCrystal.h>
int read_adc;
int sensor_pembaca_sudut = A0;
LiquidCrystal lcd(0, 1, 2, 4, 5, 6, 7);


void setup()
{
 lcd.begin(16,2);
}

void loop() {
  read_adc = analogRead(sensor_pembaca_sudut);
  lcd.setCursor(8,0);                  
  lcd.print(read_adc);
  lcd.setCursor(0,0);
  lcd.print("Sudut :");

Menampilkan nilai ADC pada LCD dan LED

Gambar skema rangkaian


Source code program :

/*****************************************************
Chip type               : ATmega32
Program type            : Application
AVR Core Clock frequency: 12.000000 MHz
Memory model            : Small
External RAM size       : 0
Data Stack size         : 512
*****************************************************/

#include <mega32.h>
#include <delay.h>
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
// Alphanumeric LCD Module functions
#include <alcd.h>

#define ADC_VREF_TYPE 0x60

// Read the 8 most significant bits
// of the AD conversion result
unsigned char posx,posy,posz;
unsigned char adc1;
char buffer[16];
char fafa[16];
float b;
float c;
unsigned char read_adc(unsigned char adc_input)
{
ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff);
// Delay needed for the stabilization of the ADC input voltage
delay_us(10);
// Start the AD conversion
ADCSRA|=0x40;
// Wait for the AD conversion to complete
while ((ADCSRA & 0x10)==0);
ADCSRA|=0x10;
return ADCH;
}

// Declare your global variables here

void main(void)
{
// Declare your local variables here

// Input/Output Ports initialization
// Port A initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTA=0x00;
DDRA=0x00;

// Port B initialization
// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=In Func2=Out Func1=Out Func0=Out
// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=T State2=0 State1=0 State0=0
PORTB=0x00;
DDRB=0x00;

// Port C initialization
// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out
// State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0
PORTC=0x00;
DDRC=0xFF;



// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer1 Stopped
// Mode: Normal top=0xFFFF
// OC1A output: Discon.
// OC1B output: Discon.
// Noise Canceler: Off
// Input Capture on Falling Edge
// Timer1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0x00;
TCCR1B=0x00;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer2 Stopped
// Mode: Normal top=0xFF
// OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization
// INT0: Off
// INT1: Off
// INT2: Off
MCUCR=0x00;
MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization
TIMSK=0x00;



// Analog Comparator initialization
// Analog Comparator: Off
// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off
ACSR=0x80;
SFIOR=0x00;

// ADC initialization
// ADC Clock frequency: 93.750 kHz
// ADC Voltage Reference: AVCC pin
// Only the 8 most significant bits of
// the AD conversion result are used
ADMUX=ADC_VREF_TYPE & 0xff;
ADCSRA=0x87;

// SPI initialization
// SPI disabled
SPCR=0x00;

// TWI initialization
// TWI disabled
TWCR=0x00;

// Alphanumeric LCD initialization
// Connections specified in the
// Project|Configure|C Compiler|Libraries|Alphanumeric LCD menu:
// RS - PORTB Bit 0
// RD - PORTB Bit 1
// EN - PORTB Bit 2
// D4 - PORTB Bit 4
// D5 - PORTB Bit 5
// D6 - PORTB Bit 6
// D7 - PORTB Bit 7
// Characters/line: 16
lcd_init(16);
posx=3;
posy=0;
posz=2;
lcd_clear();
lcd_gotoxy(posx,posy);
lcd_putsf("Ujicoba");
delay_ms(1000);
lcd_gotoxy(posz,1);
lcd_putsf("Muh Nasrullah");
delay_ms(1000);
lcd_clear();


while (1)
      {

    adc1=read_adc(0);
    b=adc1;
 //   ftoa (b,0,buffer);    
 itoa (b,buffer);
    PORTC=adc1;
    lcd_gotoxy(0,0);
    lcd_puts(buffer);
    lcd_gotoxy(4,0);
    lcd_puts("Bit ADC");
    delay_ms(10);
    lcd_gotoxy(0,1);
    c=adc1*0.01960784;
    ftoa (c,2,fafa);
    lcd_puts(fafa);    
    lcd_gotoxy(5,1);
    lcd_puts("Tegangan");
   
      }
}

Kontrol Nyala LED Melalui Delphi

Wah balik lagini, beberapa waktu ini sempat libur dikarenakan kesibukan kampus. Kali ini saya memposting gimanasih caranya mengontrol nyala led melalui aplikasi yang telah kita buat di delphi. Berikut adalah langkah-langkanya. Selamat Berkarya....!

Langkah 1. Membuat skema rangkaian pada proteus.


Langkah ke-2 Mendesai sofware pada delphi

Untuk mencari komponen di atas, cukup melihat tabel di bawah

langkah ke-3 Membuat sourch code pada tiap komponen pada delphi seperti berikut :


Langkah ke-4 membuat sourch kode pada CAVR sebagai berikut
/*****************************************************
Chip type               : ATmega32
Program type            : Application
AVR Core Clock frequency: 12.000000 MHz
Memory model            : Small
External RAM size       : 0
Data Stack size         : 512
*****************************************************/
#include <mega32.h>
#include <delay.h>
#include <alcd.h>
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
char k;
// Declare your global variables here

void main(void)
{

// Port C initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTC=0x00;
DDRC=0xff;

// Port D initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTD=0x00;
DDRD=0xFC;

// USART initialization
// Communication Parameters: 8 Data, 1 Stop, No Parity
// USART Receiver: On
// USART Transmitter: On
// USART Mode: Asynchronous
// USART Baud Rate: 9600
UCSRA=0x00;
UCSRB=0x18;
UCSRC=0x86;
UBRRH=0x00;
UBRRL=0x4D;
while (1)
      {  
      k=getchar();     
     if (k=='1')
     {
              PORTC.0=1;
         }
          if (k=='a')
     {
              PORTC.0=0;
         }  
      }
}
Untuk pengaturan pada CAVR sukup setting untuk USART dan output untuk LED. Untuk komunikasi Proteus dengan aplikasi yang telah kita buat cukup dengan menggunakan tools pendukung yakni  VSPE (virtual serial port emulator).